Selasa, 19 Juni 2012

the executor: chapter 1

Moskow, Rusia
21.50 PM

Salju menghujani jalan2 di moskow, hawa dingin membuat bulu kuduk Putra merinding "sial, setelah misi ini sedikit kopi dan rokok akan membantu" keluhnya lalu tiba2 sebuah truk pembawa tahanan datang dan seorang pria berlogat british kental memanggilnya "c'mon mate come in, those wankers already arrested" ujar Stevie, rekan taskforce nya lalu setelah itu mereka pergi ke seuah gedung hancur yang tak terpakai.

Setelah itu, merek mengikat orang2 rusia itu salah satu dan dibantu oleh teman mereka yang sudah menunggu disana, ricardo "O que vamos fazer para este imbecil idiota?" ujar ricardo dalam bahasa Portugis, "Vamos interrogá-los, basta configurar apenas taser" jawab Stevie yang memang mengerti bahasa Portugis setelah itu, Ricardo mulai menyiapkan taser yang berjumlah sekitar 50 buah


"Who u work with" Teriak Stevie sambil mengayunkan pukulannya, "YA rabotayu v odinochku" yang artinya "aku bekerja sendiri" Ricardo lalu membentaknya dengan logat portugal yang khas "WHO THE FUCK U WORK WITH?" Ujarnya ketika tidak mendapat jawaban yang puas, dia menendang wajah tahanan itu dan menyuruh Putra menyetrum penjahat tersebut

"Za etoparazit , to poigraĭte s nim vy budete okruzheny zhizni , khakhakha" ujar penjahat itu, "BEKERJA SENDIRI? tidak ada gunanya kita meladeni bajingan2 ini, setrum saja sampe mereka melayang ke akhirat" ujar putra dengan emosi. Ricardo lalu mengiyakan permintaannya dan memberitahu stevie "Lets electrocuted this wankers til theyre fly to heaven" Namun, ketika mereka baru saja mau mensetrum mereka sebuah kejutan datang

2 buah helikopter tiba2 datang dan menembaki mereka dan yang lebih mengejutkannya lagi, yang satu bertuliskan "FSB" dan yang satu bertuliskan "FBI" dan mereka bertiga langsung berteriak dengan kata sama yaitu "DAFUQ" lalu mereka mulai tiarap ketika helikopter tersebut mulai menembakan Gatling Gun, "Itu bukan helikopter biasa" itu helikopter militer" Ujar putra dalam bahasa indonesia, sebuah pemandangan yang mereka sendiri pun tak bisa percayai